Ruang Lingkup Geografi Tanah
Geografi
tanah mempelajari sebaran jenis tanah di muka daratan dan faktor yang
menentukan sebaran teresbut. Secara sederhana dapat dinyatakan sebagai ilmu
tanah yang dikaji dari sudut pandang geografi. Kata geografi dalam geografi
tanah merupakan konteks sistem atau metode telaah, bukan konotasi ilmu
(Notohadiprawiro, 1994). Geografi tanah merupakan cabang ilmu geografi yang
mengkaji persebaran satuan-satuan tanah di permukaan bumi, sifat, dan
karakteristik satuan-satuan tanah yang menyelimuti permukaan bumi, dan
pemanfaatan tanah untuk kehidupan (Sartohadi dkk., 2012)
Sebaran tanah yang membentuk hamparan di
muka daratan disebut pedosfer. Setiap wilayah memiliki mosaik tanah tersendiri
karena keragaman faktor penentunya. Hamparan tanah di muka daratan mencitrakan
bentangtanah yang menjadi salah satu elemen bentanglahan. Mosaik tanah sebagai
fakta kewilayahan dapat diungkap lewat peta tanah. Peta tanah memuat informasi
mengenai nama-nama satuan tanah melalui sistem klasifikasi tertentu secara
konsisten mulai dari skala global hingga detail.
Untuk
mengetahui sebaran tanah di muka bumi perlu dipahami terlebih dulu definisi
tanah dan faktor pembentuk tanah. Tanah
adalah tubuh alam (natural body) yang
terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural
forces) berupa kombinasi dari iklim dan jasad hidup
terhadap bahan-bahan alam (natural material) yang
terletak dan dikendalikan relief di permukaan bumi dalam rentang waktu
tertentu(Notohadiprawiro & Supranowo, 1978; Sartohadi dkk,2012). Tanah
terbentuk oleh kerja beberapa faktor alam yaitu iklim,jasad
hidup meliputi vegetasi organime manusia, relief
(topografi), bahan induk, dan waktu. Faktor-faktor
pembentuk tanah dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor pasif, meliputi
sumber massa pembentuk tanah dan kondisi-kondisi yang mempengaruhinya, terdiri
dari bahan induk, relief dan waktu. Berikutnya faktor-faktor aktif, yang
meliputi media yang menyediakan energi yang bekerja diatas massa untuk menyelenggarakan
proses-proses pembentukan tanah yang terdiri dari iklim dan jasad hidup.
Setiap
wilayah di muka bumi akan memiliki karakteristik masing-masing faktor pembentuk
tanah tersebut secara bervariasi. Variasi ini diidentifikasi lewat survei tanah dengan pendekatan geografi yang menekankan pada
kajaian fisiografi atau bentuklahan. Bentuklahan merupakan kenampakan permukaan bumi yang
terjadi akibat genesis tertentu, sehingga menimbulkan bentuk khas yang
dicirikan oleh sifat fisik material akibat proses alami yang dominan, dan dalam
perkembangannya dapat dikaitkan dengan struktur tertentu (Sunarto, 2004).
Salah satu
maksud pendekatan ini adalah untuk penentuan lokasi guna mengkaji tanah secara
spesifik. Perbedaan lokasi fisiografi atau bentuklahan akan menghasilkan
karakteristik tanah yang berbeda. Kajian spesifik tanah merupakan kegiatan
pemerian (deskripsi) tanah yang didasarkan pada profil lapukan atau dikenal
sebagai profil tanah. Deskripsi profil tanah merupakan dasar untuk klasifikasi
tanah dan pekerjaan terapan pemanfaatan tanah lainnya. Hal yang dikaji di
setiap lapisan horison tanah adalah sifat fisik, kimia, dan biologi agregat
tanah.
Dapat
dinyatakan bahwa geografi tanah mengkaji sebaran tanah secara horisontal
berdasarkan pada bentanglahan, dengan menggunakan dasar kerja ilmu tanah yang
mengkaji tanah secara vertikal berdasarkan sifat material tanah. Karakteristik
tanah secara horisontal dapat tersebar bersesuaian dengan bentuklahan atau
fisiografinya. Konsep banjar topografi ini merupakan salah satu aspek yang
sering dikaji dalam geografi tanah untuk dapat memahami sebaran atau distribusi
tanah di permukaan bumi.
http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/ilmu-tanah/131-geografi-tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar